Sturman Panjaitan: Kesehatan Masyarakat Adalah Pilar Pembangunan Bangsa Yang Sangat Penting

22-11-2022 / BADAN LEGISLASI
Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Sturman Panjaitan. Foto: Devi/nr

 

Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Sturman Panjaitan menyatakan bahwa kesehatan masyarakat adalah pilar pembangunan bangsa yang sangat-sangat penting, karena kalau tanpa kesehatan tidak bisa berbuat apa-apa. Untuk itu, Baleg telah melakukan Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan para stakeholder, termasuk dengan Forum Dokter Susah Praktek, Perkumpulan Dokter Indonesia Bersatu (PDIB) dan Aliansi Telemedik Indonesia (ATENSI) dalam rangka penyusunan rancangan undang-undang kesehatan.

 

“Yang pertama saya pribadi sependapat semua proses itu harus dipermudah, semua-semua dipermudah, kemudian harga harus ada standar. Setuju tadi dengan yang susah praktek (Forum Dokter Susah Praktek) tadi. Harus standarnya ada dan tidak berlebihan. Kemudian tidak ada urusan proses terlalu panjang,” ujar Sturman Panjaitan dalam RDPU yang dilakukan di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Senin (21/11/2022).

 

Terkait dengan permasalahan organisasi profesi kedokteran beberapa waktu lalu, politisi Fraksi PDI-Perjuangan itu mengusulkan untuk ada perapian dalam organisasi profesi kedokteran tersebut. “Sehingga bapak ibu sekalian, intinya kan kita di sini bagaimana masyarakat itu sehat, tidak berbayar mahal, kemudian prosesnya mudah, kemudian juga tidak mengurangi kualitas,” tegasnya.

 

Di sisi lain, Sturman Panjaitan juga menceritakan salah satu realita yang terjadi pada dokter warga Negara Indonesia dari lulusan peguruan tinggi luar negeri dan kemudian melakukan praktek di Negara Singapura karena bila di Indonesia sulit. Di Singapura untuk spesialis juga dapat dibiayai oleh Negara.  “Jadi saya lihat si bapak ini praktek di Rumah Sakit Mount Elizabeth yang dokternya 70 persen orang Indonesia, pasiennya 70 persen orang Indonesia, tapi di Negara Singapura. Kan luar biasa. Kenapa kita harus kesana?” tuturnya. 

 

Sturman Panjaitan, lanjutnya, perlu melihat wawasan yang lebih luas dari Negara lain yang dapat dijadikan sebagai contoh. “Tapi kita coba pelajari, karena yang paling sulit adalah terlalu banyak kepentingan di profesi ini. Terlalu banyak kepentingan sehingga kita harus hati-hati, kami harus hati-hati karena seperti yang saya katakan tadi, bahwa kesehatan masyarakat itu adalah pilar pembangunan bangsa yang sangat penting,” pungkasnya. (gal/aha)

BERITA TERKAIT
Peringatan Legislator Soal IUP untuk Ormas: Tambang Bukan Sekadar Soal Untung
30-01-2025 / BADAN LEGISLASI
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI, Edison Sitorus, menyoroti revisi Undang-Undang Mineral dan Batu Bara (UU Minerba)...
Revisi UU Minerba, Demi Kemakmuran Rakyat dan Penambangan Berkelanjutan
25-01-2025 / BADAN LEGISLASI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Badan Legislasi DPR RI, Edison Sitorus, menyampaikan pandangannya mengenai revisi Undang-Undang Mineral dan Batu Bara (UU...
RUU Minerba sebagai Revolusi Ekonomi untuk Masyarakat Bawah
23-01-2025 / BADAN LEGISLASI
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Aqib Ardiansyah menilai filosofi dasar dari penyusunan RUU tentang Perubahan Keempat...
RUU Minerba: Legislator Minta Pandangan PGI dan Ormas soal Keadilan Ekologi
23-01-2025 / BADAN LEGISLASI
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Muhammad Kholid mengapresiasi masukan yang disampaikan Persatuan Gereja Indonesia (PGI) terkait...